IBU
Ibu...
Kau yang melahirkanku
kasih sayangmu kau berikan padaku
Tangis dari bibir nakalku
kau balas dengan pelukan hangat darimu
Ibu...
Siang malam kau menemaniku
Menjagaku dalam tidur pulasku
Tanpa keluh kesah darimu
Senyum manismu kau berikan
Ibu...
Kau memebesarkanku
Penuh cinta dan kasih sayang
Kau mengenalkanku pada dunia yang indah ini
Kau mengajariku ilmu pengetahuan
Ibu...
Kasih sayangmu akan s'lalu kuingat
Dalam perjalanan hidupku
Kau akan s'lalu di hatiku selamanya
Hingga akhir dunia nanti
***
CINTA SEJATI
Cinta...
Kau datang mengisi hatiku
Mengisi kekosongan hati yang telah lama
Memberikan warna baru dalam hidupku
Cinta...
Kau memberiku kekuatan
Saat aku terpuruk dalam kesendirian
Menemaniku mengahadapi semua bersama
Cinta...
Kau datang ketika aku membutuhkanku
Kau mencoretkan tinta kasih sayang
Yang selalu menemaniku dalam suka maupun duka
Cinta...
Kau akan abadi di dalam hatiku
Namamu telah kupatri di dalamnya
Kau akan abadi sampai akhir hayatku
***
PAGI HARI DI DESA
Gunung yang menjulang tinggi tertutup awan
Embun yang membasahi kebun
Kubuka mata, kubasuh muka, kupakai sepatu
Berlari kukelilingi desa
Syair indah mengiringi langkahku
Burung berterbangan di atas awan
Angin berhembus sepoi-sepoi menyapaku
Sang surya menampakkan wajahnya
Senyuman manis warga desa kepadaku
Ramah tamah mereka menyejukkan hatiku
Pak Tani memulai pekerjaannya dengan bahagia
Kehidupan laksana surga dunia
Yang tak ingin kulupakan walaupun sejenak
***
RUSAKNYA ALAMKU
Alam yang begitu indah
Terpesona aku dibuatnya
Syair-syair di pagi hari menyapaku
Hamaran sawah ladang yang begitu asri
Hutan yang begitu luas nan indah
Flora dan fauna yang menghiasinya
Sumber daya alam yang berlimpah
Alam yang bersahabat dengan kita
Tapi, kini tinggal kenang di angan-angan
Ulah tangan manusia yang jahil
Mengubahnya dengan sekejap mata
Gedung pencakar langit yang bertebaran
Alam pun murka kepada kita
Banjir, gunung meletus, tanah longsor
Memorak-poranda segala sesuatu
Dilahapnya tanpa ampun
Alam yang dulu bersahabat
Kini marah pada kita
Manusia pun menyesali apa yang terjadi
Akibat ulah mereka sendiri
Written by : Moch. Choerul Umam
Belum ada tanggapan untuk "Puisi Choerul Umam"
Post a Comment
Yuk, kasih komentar kalian di sini!