Mimpi

Halo Boy, nggak kerasa udah di penghujung November. Lama nggak nulis jadi sedikit bingung gimana teknis dalam menulis. Oiya, ada yang baru. Apa ya?

Gaya penulisan jadi kekinian. That’s right, males juga kalo nulisnya harus ngikutin EYD/EBI terus. Toh seorang penulis blog harus mengembangkan gaya kepenulisannya, kan? Agar pembacanya nggak bosan, termasuk kamu yang lagi baca tulisan yang nggak jelas ini.

Eits tunggu dulu, jangan beranjak menutup tab pada browser kamu ya. Karena, kali ini aku mau ngasih sedikit curcolan. 

Gini, setiap orang punya impian. Entah itu mimpi yang terus jadi angan-angan tanpa tindakan, atau bisa jadi mimpi yang benar-benar ingin segera diwujudkan.

Sebagai seorang penulis blog, tentunya aku ingin terus mengembangkan diri dan menggali potensi sedalam-dalamnya. Dan bagiku membaca merupakan sebuah hobi, menulis adalah passion

Yaps, aku baru saja menemukan passion baru. Menulis. Meskipun passion sejak kecil adalah elektronika, sering ngutak-atik barang yang berhubungan dengan listrik. Dan sudah pasti,  kesetrum itu adalah  hal yang biasa. Namun, hingga segede ini masih saja tak bisa lepas dari hasrat untuk melepaskan passion yang sejak kecil kugandrungi itu. 

Seiring dengan bertambahnya kesibukan, segala macam tools seperti; solder, timah, AVO meter, obeng, kabel, dan segala tetek bengeknya, udah jarang sekali kusentuh. Terhitung sejak diri ini hijrah ke Bekasi untuk mengadu nasib, membeli beras dan sebongkah berlian, eh. Jadi semuanya total aku tinggalkan. 


Rindu, pasti itu. Tapi mau gimana lagi, hidup diperantaun dengan siklus kerja-makan-tidur-kerja lagi membuatku enggan membawa barang-barang itu. Jadinya, hasrt itu seperti lama terpendam dan entah kapan bisa membongkar dan berusaha sungguh-sungguh mewujudkannya. 

Sebagai gantinya, aku hadiahkan diri ini bertumpuk buku-buku yang memenuhi dinding kosanku. Ya, “Aku rela tidur, asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” Hihi, mengutip kata-kata Bung Hatta. Dengan sedikit perubahan. 

Buku, jika ia makanan ingin sekali kumakan habis-habisan. Lebay...
Hahaha, buku merupakan barang istimewa bagiku Boy. Tanpanya aku kesepian, tanpanya diri ini hampa. Apa aku berlebihan Boy? Aku rasa tidak. Dari membaca kemudian lahirlah passion baruku. Ya, menulis. Menulis apa? Apapun, diary, cerpen, novel, buku. Atau curcolan gaje yang sekarang kamu baca ini. Apa saja. 

Apa aku sedang bermimpi?
Entahlah.

Related Posts:

Belum ada tanggapan untuk "Mimpi"

Post a Comment

Yuk, kasih komentar kalian di sini!