Ramadhan Day 7

Aki-Aki Oleng

Hari ini ada sedikit cerita yang ingin kubagi. Aku bangun lebih awal, walaupun tidurnya kemaleman. Tak lupa aku bangunin teman satu kostan, Zakka. Rupanya ia tidur nyenyak sekali malam ini. Hingga berkali-kali kupanggil namanya tak sedikitpun ia menggubris. Baru setelah aku goyangkan kakinya ia akhirnya bangun juga.

“Zak, ayo bangun udah jam empat nih. Ayo makan sahur” ucapku pada Zakka yang masih menahan kantuk.

Kusempatkan untuk mengambil air wudlu, lalu sholat tahajjud 4 rakaat. Selepas itu kubuka sebungkus nasi yang sudah kupersiapkan tadi malam. Aku membelinya dari warung makan terdekat. Lauk favorit, orek tempe plus ayam goreng spesial. Di sela makan sahur terdengar seorang lelaki tua sedang bersholawat, nampaknya semangat sekali ia sebelum subuh sudah datang ke masjid. Pasti aki-aki itu, lelaki setengah baya dengan rambut yang hampir seluruhnya  dipenuhi uban. Serta jenggot putihnya yang tebal itu, bikin geli melihatnya. Jalannya agak membungkuk, namun fisiknya masih kuat. Terbukti dengan kedatangannya ke masjid pagi-pagi sekali.
Waktunya orang-orang lagi pada sahur. Ia menyanyikan pujian-pujian lewat speaker masjid, yang pasti semua orang di kampung ini mendengarnya. Tak lupa ia mengingatkan pada warga tentang tibanya waktu imsya’ dan subuh. Dengan suara tidak terlalu jelas namun lantang ia berkata “Saudaraku yang dirahmati Allah SWT, setengah jam lagi waktu adzan subuh tiba. Marilah kita yang pada puasa segera bangun dan makan sahur! ”

***

Suapan nasi yang terakhir tepat sepuluh menit sebelum adzan subuh. Masih ada sedikit waktu untuk meneguk segelas air putih dan menggosok gigi. Belum sempat beranjak ke kamar mandi. Tiba-tiba dari speaker masjid terdengar “Allahu Akbar Allahu Akbar”. Aku terkejut, apa-apain ini. Belum waktunya adzan subuh, aki-aki itu sudah berkumandang. Akupun hanya bisa tertawa terpingkal-mendengar aki-aki itu. Di luar sepertinya Pak Haji dan Bu Haji yang mungkin baru saja makan sahur, ikut terbahak-bahak mendengarnya. “Dasar aki-aki, ini kan belum adzan subuh” kata Pak Haji, sambil tertawa keras. Pada takbir yang kedua barulah aki-aki itu tersadar. Dan berucap “Maaf saudara-saudara, kesalahan teknis”. Huahahahaha.. Akupun tertawa lebih keras lagi. Rupanya aki-aki itu bersemangat sekali, sampai-sampai ia adzan sepuluh menit sebelum tiba waktu subuh.

***

Bekasi 12062016

Di poskan oleh Kak Yull

Related Posts:

Belum ada tanggapan untuk "Ramadhan Day 7"

Post a Comment

Yuk, kasih komentar kalian di sini!