Ramadhan Day 8

Puasa Ramadhan Pertama di Pabrik

“Ini akan terasa berat, puasa pertama sambil kerja 8 jam di pabrik, pasti akan sangat melelahkan. Masih mending, kalau kerjanya ringan. Lah,  kerjaanku yang satu ini mengandalkan otot dan menguras banyak tenaga. ” gumamku, sehabis makan sahur.
Duh, belum ngejalanin puasa aja udah ngeluh, Yull. Ayo dong semangat!  Masa belum apa-apa udah berprasangka buruk. Berhusnudzan sajalah, jangan lupa sertai dengan niat yang kuat. Insya Allah bisa. Aku berusaha ngeyakinin diri, pasti bisa. 

Aku tak mau karena tuntutan pekerjaan menjadikan sebab aku tidak berpuasa. Itu akan sangat memalukan. Aku mulai menyugesti pikiranku. “Ayo Yull, kamu pasti bisa” tuturku
Keesokan harinya aku sudah siap berangkat, kukayuh sepedaku menuju pabrik tempatku bekerja. Dari pagi belum kerasa capeknya. Sehabis sholat dzuhur ini yang berat. Perutku keroncogan luar biasa, panas dan dahaga jangan tanyakan lagi. 

Badanku lemas, tak berdaya. Alhamdulillah, aku masih bisa menahan semua itu sampai pulang kerja. Hari ini pulang sore, tak seperti biasanya, pulang jam 8 malam. Saatnya pulang,  tak lupa beli makanan untuk buka juga es buah yang dipasarkan sepanjang jalan.
-
Sesampainya di kostan, tinggal tunggu bedug magrib. Tak lama itu adzan berkumandang, langsung saja kusruput segelas berisi es buah... Alhamdulillah, akhirnya bisa juga. Kulihat Zakka, baru pulang kerja. Dia bilang katanya pulang sore, hanya saja dia berbuka di masjid pabrik, menyantap ta’jil dan kurma. 

Dia sempat curhat, kalau tadi siang dia  hampir mau pingsan. Karena tak kuat menahan panas saat bekerja. Beberapa rekan kerjanya ada yang membatalkan puasa. 

Ada pula yang tidak berpuasa. Aku bersyukur karena masih diberi kekuatan untuk melanjutkan puasa sampai waktunya berbuka. Meskipun pekerjaanku berat. Barakallah.

El
June 13th, 2016

Related Posts:

Belum ada tanggapan untuk "Ramadhan Day 8"

Post a Comment

Yuk, kasih komentar kalian di sini!