AYAH JUARA SATU SELURUH DUNIA

      Selain seorang ibu, tokoh yang tak kalah penting berperan dalam menentukan masa depanku adalah seorang ayah. Dia tokoh superheroku yang nyata di dunia. Yang telah memberiku kehidupan yang lebih baik; merawat, membesarkan, memberikan nasihat dan petuah bijak, juga memberiku ruang yang luas untuk memilih sekolah favorit saat aku sudah bersiap untuk menimba ilmu.

Meski, itu semua harus dibayar dengan lelah dan keringat. Namun demi aku, dia merelakan apa saja.

Jika dalam Sang Pemimpi, Andrea Hirata menciptakan tokoh Ikal yang mempunyai pahlawan dengan julukan “ Ayah Juara Satu Seluruh Dunia”. Maka aku juga memiliki ayah yang tak kalah juaranya dengan ayah Ikal.

Dialah ayah, yang akrab kupanggil bapak. Kenapa aku membandingkannya dengan ayah Ikal? Karena bapak adalah sosok yang berkontribusi besar dalam perjalanan hidupku. Menentukan langkah kakiku, kemana harus berpijak, arah jalan mana yang harus kutempuh, dan dengan bekal apa aku melaluinya.

Hingga pada akhirnya aku bisa berada pada satu titik yang kuimpikan. Puncak tertinggi yang dulu hanya berada dalam lamunan. Sekarang menjadi kenyataan. Jika Anda bertanya,
“Apakah Kamu sudah menjadi orang yang sukses?”

Maka aku akan menjawab tegas,
“Benar, aku sudah sukses. Tapi untuk saat ini. Tidak untuk masa sebelum dan sesudah ini.”

“ Aku punya definisi sendiri tentang arti sukses. Untuk masa sebelum ini, jelas sekali aku belum bisa meraih apa yang kuinginkan. Sekarang aku bisa. Dan sesudahnya, aku tak tahu apakah aku bisa melakukannya.”

“Sebenarnya dalam pikiranku. Aku sudah merasa menjadi orang sukses apabila telah bisa membuat orang di belakangku merasa bahagia dengan apa yang kumiliki saat ini. Setidaknya membuat dia tersenyum bangga, melihatku.”

“Namun, sepertinya
kesempatanku telah lenyap. Harapanku musnah, semuanya hilang begitu saja mengikuti waktu yang terus berputar. Anda tahu, siapa orang di balik kesuksesanku, orang di belakangku itu?  Dialah bapak, yang telah membuatku seperti saat ini. Sayangnya aku kurang beruntung, aku belum sempat membuatnya bahagia dengan apa yang kumiliki. Sungguh aku belum sempat.

“Itu sebabnya aku mengatakan belum sukses untuk di masa sebelum dan sesudah sekarang. Aku tak tahu lagi, dengan apa aku bisa membuatnya bahagia. Waktu begitu cepat merenggutnya, memisahkan kita.”

Bapak, semoga engkau selalu menjadi “Ayah Juara Satu Seluruh Dunia!”
,buatku.
Tanpamu, aku bukanlah siapa-siapa.

15 Agustus 2016
#KY29

Related Posts:

Belum ada tanggapan untuk "AYAH JUARA SATU SELURUH DUNIA"

Post a Comment

Yuk, kasih komentar kalian di sini!