TENTANG PRAMUKA DAN KEKERASAN GURU


***
Aku bukanlah tergolong siswa yang pandai, tapi cukup bisa untuk disuruh mengerjakan soal matematika di depan kelas. Dan aku selalu melakukannya dengan baik. Berbeda dengan teman-temanku, yang tak perlu kusebut namanya. Ada beberapa memang yang ketika ditunjuk untuk mengerjakan soal tidak bisa menyelesaikannya.

Sebagian dari mereka karena malas belajar, dan sebagiannya lagi karena kurang pintar atau tingkat IQ-nya rendah. Aku menyebutnya demikian karena aku sadar bahwa tidak ada siswa yang bodoh, hanya saja mereka tidak terlalu serius dalam belajar. semua hal bisa dilatih termasuk otak.

Kalian pernah dengar pepatah  “Belakang pisau pun jika di asah maka akan tajam” aku percaya itu, aku juga tahu kalian juga membenarkannya.  
Ketidakmampuan siswa dalam menyerap ilmu yang telah diajarkan memang menjadi sorotan tajam oleh guru yang suka main tangan. Aku tidak mengecam semua guru seperti itu. Hanya beberapa saja,  dan ini merupakan opini subyektif pribadi.

Mungkin pada kaca mata seorang guru yang mempunyai tipikal seperti itu, menganggap bahwa kekerasan merupakan salah satu cara yang manjur untuk mengatasi permasalahan siswanya.

Seperti siswa yang sering bolos, misalnya. Kita semua tahu, bahwa sudah selayaknya jika ada siswa yang melanggar akan mendapat hukuman. Mungkin hukuman yang paling sering adalah berdiri di tengah lapangan sambil mendongakkan kepala dan memberi hormat pada bendera yang berkibar di tiang.

Atau bisa juga disuruh menulis “Saya berjanji tidak akan bolos lagi” pada satu jilid buku. Peluang agar siswa menjadi jera memang besar, namun kemungkinan akan sulit berlaku bagi siswa yang nakalnya tidak ketulungan. Dan itu, bukan hal yang asing bagi kita yang pernah duduk di bangku sekolah. 
Lalu, bagaimana jika hukuman yang diterapkan oleh guru berupa kekerasan fisik. Seperti cerita teman-temanku di atas sewaktu SD. Saat itu kami baru saja naik ke kelas 3. Kebetulan sekali wali kelas yang mengajar terkenal galak dan sadis. Tidak segan-segan, siswa yang tidak bisa mengerjakan soal di depan akan mendapat hukuman keras dan bentakan, sesekali juga berupa umpatan. 
-
“Dasar, bodoh. Soal begini saja tidak bisa,” ucapnya, pada salah satu temanku. Sambil menjewer daun telinganya. 
-
Aku, sebagai siswa yang polos merasa kasian pada temanku. Tidak sepatutnya ia diperlakukan seperti itu. Menurutku masih ada hukuman yang jauh lebih bijak daripada melampiaskannya dengan kekerasan. Memang siswa yang mendapat hukuman seperti itu akan jera, dan lebih serius lagi. Tapi aku yakin, mereka belajar atas dasar keterpaksaan. Bukan karena bersungguh-sungguh dalam hal menuntut ilmu. 

Celakanya, sebagai siswa yang lugu. Aku juga pernah mendapat kekerasan fisik yang sama. Masalahnya sangat sepele, aku pernah satu hari tidak mengikuti kegiatan ekstakurikuler pramuka. Saat itu siswa yang tidak hadir didata siapa saja yang tidak masuk. Namaku masuk ke daftar itu. Saat masuk jam pelajaran di kelas siswa yang tidak ikut pramuka dipanggil maju.

Ada beberapa teman yang tidak masuk, termasuk aku juga ikut menjadi sasaran kekerasan. Pada saat itu juga, sebuah tongkat yang biasa dijadikan penunjuk kata di papan tulis seketika melayang ke kepala kami. Aku pun mengaduh sakit. Meringis sambil menahan sakit. Tidak itu saja telinga kami pun menjadi sasaran pula. Sehabis itu telinga kami menjadi merah padam. Pedas? Iya, jelas sekali rasanya. 
-
Hukuman fisik tak selamanya mendidik, dan membuat siswa jera. Terbukti, setelah kejadian itu masih banyak siswa yang bolos pramuka. Itu artinya, kekerasan sangat tidak dianjurkan untuk membuat siswa   mengulangi hal yang sama di kemudian hari.

Seorang guru yang bijak, akan mengajarkan kelembutan. Bukan sebaliknya, sarkasme. Menganggap bahwa sikap kasar dan keras merupakan cara terbaik untuk mendidik siswa. Seorang guru yang baik akan mengajar siswanya dengan hati, bukan nafsu dan emosi. Bukan juga ambisi, agar para siswa bisa menguasai mata pelajaran yang telah disampaikan. 
***

#SalamPramuka
14 Agustus 2016

Related Posts:

Belum ada tanggapan untuk "TENTANG PRAMUKA DAN KEKERASAN GURU"

Post a Comment

Yuk, kasih komentar kalian di sini!